Soal Desahan dan "Janda" Lion Air, Berikut Isi Laporan Penumpang ke Menhub
Lion Air sedang menyelidiki laporan penumpang terkait insiden suara desahan di penerbangan JT 990 pada 14 November 2015 lalu. Bagaimana sebetulnya isi laporan tersebut?
Penumpang yang melaporkan kejadian ini adalah Lambertus Maengkom. Sejumlah media mengabarkan, laporan ditujukan pada Kementerian Perhubungan, namun draf pelaporannya tersebar lewat situs bandara.web.id para Rabu (15/11). Sayangnya, saat dicek detikcom siang ini di situs tersebut, aduan tersebut tidak terlihat. Meski begitu, saat diwawancarai Metro TV, Lambertus yang berasal dari Bali ini, membenarkan aduan tersebut.
Dari foto laporan yang beredar, intinya Lambertus mengadukan pelayanan Lion Air JT 990 rute Surabaya ke Denpasar. Dia menyebut ada suara dari kokpit yang diduga dari pilot menawarkan pramugari janda kepada para penumpang sebagai kompensasi delay. Selain itu, dia juga melaporkan suara desahan yang terdengar dari kokpit lewat pengeras suara pesawat.
Berikut isi laporannya (sebagian tidak tertulis lengkap karena tidak jelas):
Kepada Yth Bpk/Ibu Dirjen Perhub,
Kami ingin menayakan apakah merupakan standar prosedur yang diterapkan penerbangan dirjen perhubungan yaitu pilot maskapai lion menawarkan staff crew parmugari yang berstatus janda kepada para penumpang melalui mikrophone berulang ulang di dalam kabin Lion JT 990- penerbangan jam (tidak jelas) tanggal 14 november 2015 dari Surabaya menuju Denpasar.
Terdengar suara aneh dan mendesah mendesah dari speaker kabin selama perjalanan yang membuat para penumpang resah dan ketakutan atas keselamatan nyawa mereka dalam penerbangan itu, serta bertanya tanya apakah pilot dalam keadaan tidak sehat, mabuk atau mungkin (tidak jelas) sehingga berkelakuan demikian.
Apakah demikian standar servis kompensasi lion air kepada penumpang yang sudah menunggu delay selama (tidak jelas) jam pesawat akhirnya berangkat jam (tidak jelas) dengan menawarkan crew pramugari (tidak jelas) ?
Setelah pesawat landing di Denpasar kami menunggu di depan pesawat untuk menanyakan langsung kepada pilot tersebut apa maksud dan tindakannya sebagai pilot yang bertanggung jawab atas nyawa dan keselamatan para penumpang. Namun setelah pilot mengetahui dari petugas darat lion air dan bandara Ngurah Rai banyak penumpang yang ingin menemuinya, pilot tidak mau menemui dan hanya tertawa tawa serta mengangkat tangannya seakan menantang para penumpang yang telah menunggu dia. Mungkin.... (tidak jelas)
Kami pun menanyakan kepada petugas darat lion air dan bandara ngurah rai siapa nama pilot tersebut, namun mereka menyatakan tidak mengatahui... (tidak jelas)
Adalah sangat memalukan jika maskapai lion air mempunyai pilot yang menjalankan standar prosedur semacam itu.. (tidak jelas)
Demi keselamatan para pengguna layanan penerbangan, kami menunggu itikad baik dari Ditjen Perhubungan dan maskapai Lion Air untuk mengambil tindakan atas kejadian tersebut.
Menanggapi hal ini, Public Relations Manager Lion Air, Andy M Saladin, mengatakan sedang melakukan penyelidikan internal. Untuk sementara, mereka melarang kopilot di pesawat tersebut terbang. Belum jelas, apakah kopilot yang melakukan aksi desahan atau bukan.
"Untuk Co – Pilot (penerbang) yang bertugas pada saat itu telah kami grounded sampai dengan waktu yang tidak ditentukan untuk mempermudah pengumpulan informasi," jelas Andy dalam rilis tertulis.
"Apabila di kemudian hari terbukti bahwa Co-Pilot kami melakukan pelanggaran yang diluar prosedur atau di luar kepantasan maka akan kami berikan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku," tegas dia.[detik]
Komentar
Posting Komentar